Sabtu, 04 Agustus 2012

Jumlah Tenaga Kerja AS Naik Tinggi, Wall Street 'Girang'

New York - Wall Street Melompat ke posisi tertingginya sejak Mei lalu didorong tingginya angka tenaga kerja baru di Amerika Serikat (AS). Investor juga dapat harapan baru bahwa petinggi Eropa siap beraksi menanggulangi krisis utang.

Meski Presiden European Central Bank (ECB) Mario Draghi mengecewakan investor karena kurang sigap beraksi melawan krisis, tapi investor masih memberi kesempatan untuk menyelesaikan aksinya.

Sementara tingkat tenaga kerja baru bertambah signifikan di Juli, tertinggi dalam lima bulan terakhir. Data ini mampu menutupi data-data ekonomi AS lainnya yang cenderung buruk.

Data tenaga kerja baru ini juga diharapkan bisa meyakinkan The Federal Reserve untuk memberikan tambahan stimulus, atau yang lebih dikenal dengan program stilumus tahap ketiga.

"Mereka (The Fed) masih akan memikirkan rencana (stimulus) itu, tapi mereka tidak akan karena mendesak, tidak seperti beberapa hari lalu," kata John Manley, kepala strategi investasi dari Wells Fargo Funds Management di New York, dikutip dari Reuters, Sabtu (4/8/2012).

"Pelaku pasar sudah khawatir dalam beberapa pekan terakhir ... tapi ternyata ekonomi AS tidak akan jatuh begitu saja," ujarnya.

Pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat, Indeks Dow Jones melompat 217,29 poin (1,69%) ke level 13.096,17. Indeks S&P 500 melesat 25,99 poin (1,90%) ke level 1.390,99. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 58,13 poin (2%) ke level 2.967,90.

sumber : detik.com

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Kritik dan Saran Anda Tuliskan Pada Formulir Komentar di Bawah Ini

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More