Kamis, 23 Juni 2011

Teknik Mengoper Bola

Xavi Hernandez

Para pakar dan legenda sepakbola mengatakan,”Siapa tidak bisa umpan-mengumpan, ia tidak bisa bermain sepakbola.” Mengumpan memang keterampilan dasar yang paling penting dalam sepakbola. Hampir setiap detik dalam pertandingan sepakbola dipenuhi dengan kegiatan mengumpan. Namun, bagaimanakah mengumpan yang baik? Berikut ini beberapa tips singkatnya.

1.Umpan yang baik adalah umpan yang akurat, berkecepatan tepat (tidak terlalu lembek dan tidak pula terlalu keras), tidak mudah dihadang atau ditangkap lawan, mudah diterima atau dikontrol oleh sasaran, dan kalau bisa tidak terbaca oleh lawan.

2.Gunakan teknik yang tepat untuk mengumpan. Umpan pendek biasanya dilakukan dengan bola bawah. Umpan panjang biasanya dilakukan dengan bola lambung, karena lebih keras (cepat) dan tidak mudah dipotong oleh lawan. Anda bisa juga mengumpan ke belakang tanpa berbalik dengan menggunakan tumit (heel pass) atau sol sepatu Anda.

3.Umpan-umpan pendek secara umum lebih menjamin tim kita bisa menguasai bola, karena bola bisa ditransfer secara akurat diantara para pemain tim kita. Akan tetapi untuk itu, tim kita harus memiliki lini tengah yang handal. Adapun umpan-umpan panjang memang bisa menghemat waktu akan tetapi kurang akurat (seringkali bolanya fifty-fifty) sehingga kurang menjamin tim kita bisa menguasai bola. Jika tim Anda kalah di lini tengah (bola sulit mencapai pertahanan lawan) maka giat melakukan umpan panjang dari belakang langsung ke depan merupakan pilihan yang baik. Hanya saja untuk itu tim Anda harus memiliki striker yang baik dan mesti didukung dengan formasi yang sesuai. Yang baik adalah jika tim Anda menggunakan umpan-umpan pendek dan umpan-umpan panjang sekaligus secara proporsional dan sesuai kebutuhan.

4.Jika Anda bisa mengumpan maka umpankanlah. Anda hanya boleh menggiring bola kalau kesulitan untuk mengumpan atau kalau dengan menggiring itu Anda yakin akan bisa mencetak gol. Ingatlah bahwa mengumpan dan menggiring itu memiliki tujuan utama yang sama yakni mentransfer bola dari satu titik ke titik yang lain, akan tetapi mengumpan itu lebih cepat – bola yang ditransfer dengan cara diumpan akan mencapai titik tujuan lebih cepat daripada jika digiring, seberapapun cepatnya giringan itu – dan lebih hemat energi. Sekali lagi, jangan banyak giring kalau Anda bisa mengumpankannya. Seringkali banyak giring hanya akan membuat serangan kita terpatahkan. Akan tetapi, baik juga bagi Anda untuk tidak tergesa-gesa mengumpan bola (asalkan Anda punya ruang untuk itu) dengan dua tujuan : 1) untuk mencari sasaran umpan yang paling baik, 2) untuk menciptakan konfigurasi yang lebih baik untuk kemudian mengumpan ketika konfigurasi yang lebih baik itu tercipta.

5.Jika sasaran umpan sedang berhenti maka berilah ia umpan di kakinya, namun jika sasaran umpan sedang berlari maka berilah ia umpan didepannya secara terukur. Demikian pula, mengumpan itu tidak selalu harus kepada sasaran (pass to player, pass to feet). Mengumpan juga bisa dilakukan kepada ruang kosong dengan harapan teman kita akan berlari ke arah bola (pass to space). Sekali lagi, mengumpan tidak harus kepada sasaran tetapi bisa juga ke ruang kosong yang tepat. Bahkan, seringkali mengumpan ke ruang kosong itu lebih baik daripada mengarahkan bola tepat ke sasaran umpan. Namun perlu diingat bahwa umpan Anda ke ruang kosong harus lebih mudah diterima oleh teman daripada lawan. Jangan bola fifty-fifty, apalagi yang lebih mudah diterima oleh lawan daripada teman.

6.Visi (pandangan) sangatlah penting. Pemain yang dituntut memiliki visi yang paling baik adalah playmaker. Berikan visi yang luas pada lapangan, lihat posisi para pemain di lapangan, pikirkan pola pergerakan yang akan tercipta, tentukan sasaran umpan yang paling baik, lalu umpankan bola. Bagilah dengan baik visi Anda antara bola dan lapangan. Semakin mahir seorang pemain, ia akan bisa memberikan visi yang lebih besar ke lapangan. Selama kita melakukan visi, pikirkan dengan cepat kemana harus mengumpan. Jangan terlalu lama berpikir karena lawan akan memanfaatkannya untuk menata konfigurasi mereka. Yang lebih baik adalah jika Anda sudah mengetahui apa yang akan Anda lakukan sebelum Anda menyentuh bola.

7.Setelah Anda mengumpan, segeralah berlari untuk mencari posisi yang paling tepat (prinsip pass and move). Jadi, setelah mengumpan jangan hanya diam dan bengong memandangi bola saja. Setidak-tidaknya, carilah posisi sehingga Anda bisa diberi umpan balik. Demikian pula, jika teman Anda sedang kesulitan untuk mengumpan maka carilah posisi yang baik agar teman Anda bisa mengumpankan bola kepada Anda (support).

8.Jika Anda memberi umpan kepada teman yang sedang ditempel (dibayangi) maka umpankanlah bola ke sisi yang paling aman, sehingga bola bisa dikuasai oleh teman kita tersebut sementara lawan yang sedang menempeli kesulitan untuk merebut bola.

9.Jangan biarkan bola terperangkap di daerah kelewat padat (overload). Manfaatkan lebar lapangan. Jika sayap kiri lapangan sedang overload, pindahkan bola ke sayap kanan lapangan. Bagus juga jika tim kita bisa menciptakan overload yang banyak diisi oleh para pemain lawan untuk kemudian segera memindahkan bola ke sisi lapangan yang lain.

10.Mengumpan tidak selalu harus ke depan atau menyamping lapangan, umpan juga bisa diberikan ke belakang jika itu memang baik untuk dilakukan. Mengumpan ke belakang lapangan bisa memberikan kesempatan kepada tim kita untuk menata konfigurasi, menarik lawan untuk mengurangi kepadatan (density) daerah mereka dan menarik mereka dari daerah pertahanan mereka. Bahkan mengumpan ke kiper seringkali dilakukan dalam keadaan terdesak atau kehilangan ide (ingat bahwa kiper memiliki visi yang sangat baik terhadap keseluruhan lapangan). Jika Anda mengumpan ke kiper, sebaiknya Anda tahu kaki mananya yang lebih baik. Jika misalnya kaki kanannya lebih baik maka berilah ia umpan di kaki kanannya tersebut. Namun, kalau Anda bisa mengumpan ke depan dan hal itu cukup prospektif untuk serangan, jangan mengumpan ke samping atau ke belakang karena akan memboroskan waktu.

11.Jika Anda melihat bahwa celah-celah mengumpan ke depan pada suatu bagian lapangan tidak prospektif, kembalikan bola ke bagian lapangan yang lain (ke samping atau ke belakang) untuk mendapatkan celah-celah ke depan yang lebih prospektif.

12.Jika tim lawan masih sulit untuk ditembus karena konfigurasi mereka masif dan menekan, maka untuk sekedar tetap menguasai bola, jangan tergesa-gesa untuk merangsek maju tetapi umpan-umpankanlah bola diantara para pemain kita di daerah yang jauh dari konsentrasi para pemain lawan (defensive passes). Hal ini akan memaksa para pemain lawan untuk bergerak dan akan memecah kemasifan konfigurasi mereka.

13.Umpan silang (crossing) merupakan umpan yang sangat sering menciptakan gol. Ketika Anda ingin melakukannya, Anda tidak harus yakin bahwa ada teman Anda di tengah yang akan menerima bola. Umpankan saja bola ke tengah tanpa terlalu ambil pusing apakah di tengah ada teman atau tidak. Ini sekaligus untuk mendidik bahwa jika ada seseorang dari tim kita yang berpeluang untuk melakukan crossing, maka harus ada teman yang bersiap di tengah untuk menyambut bola. Untuk itu, jika Anda ingin memberi isyarat kepada teman Anda untuk melakukan crossing maka lebih baik ucapkan kepadanya ”Tengahkan bola” daripada ucapan ”Umpankan silang” karena ucapan yang terakhir akan membuat teman Anda tersebut berpikir kepada siapa dia akan mengumpan, padahal yang penting adalah mengumpankan bola ke tengah begitu saja. Namun demikian, jika Anda bisa melihat posisi teman Anda yang ada di tengah, maka itu tentu lebih baik lagi. Dan dalam melakukan crossing, mengarahkan bola tegak lurus ke tengah lapangan atau sedikit ke belakang lebih baik daripada mengarahkan bola menyudut ke depan karena yang belakangan itu lebih sulit untuk dikontrol atau dieksekusi. Kebanyakan crossing dilakukan dengan bola lambung yang siap disundul langsung atau dieksekusi dengan tendangan volley ke gawang lawan (terutama jika sewaktu melakukan crossing Anda tidak yakin apakah di tengah ada teman Anda sehingga bola tidak terpotong oleh lawan).

14.Umpan terobosan (through pass) bisa dilakukan di dekat gawang lawan dengan cara melewatkan bola di belakang lawan yang sedang menghadang dan ada teman yang akan mengejar bola tersebut untuk dieksekusi.

15.Mengumpan kepada diri sendiri (pass to yourself) adalah mengumpankan bola ke ruang kosong di belakang lawan yang menghadang kemudian secepat kilat kita kejar sendiri. Sehingga, umpan ini bisa juga disebut sebagai ’umpan terobosan kepada diri sendiri’. Umpan ini biasanya dilakukan untuk melewati last defender. Umpan ini merupakan alternatif yang bisa Anda lakukan selain melewati lawan dengan tetap menggiring bola. Filosofi dari umpan ini adalah, lawan harus berbalik dulu sebelum berlari mengejar bola sementara Anda cukup berlari ke arah depan secepat-cepatnya. Disamping itu, Anda mengetahui momen sementara lawan tidak mengetahui momen. Akan tetapi Anda hanya boleh melakukan ini jika Anda bisa berlari lebih cepat daripada lawan yang menghadang. Untuk melakukan umpan ini, Anda bisa menggunakan bola bawah atau dengan mencungkil bola melewati kepala lawan yang menghadang (sombrero move).

16.Menerima umpan pada dasarnya ada tiga macam : 1) mengeblok bola, 2) menahan laju bola secara perlahan dengan menggerakkan bagian tubuh yang bersentuhan dengan bola searah dengan laju bola (trapping), dan 3) melewatkan dan mengejar bola. Jika Anda menerima umpan dengan teknik 1, pastikan bola memantul ke arah kemana Anda akan berlari membawa bola, atau ke ruang kosong, atau langsung ke teman Anda (mengumpan). Ini penting terutama jika bola melaju sangat keras. Trapping juga merupakan pilihan terbaik ketika bola melaju sangat keras.

17.Begitu Anda menerima umpan, biasakan untuk langsung berlari membawa bola terlebih dahulu (prinsip receive dan move), dan jika posisi Anda tidak baik maka bawalah bola ke posisi yang lebih baik (misalnya ke ruang yang lebih luas), sembari pikirkan saat yang tepat untuk mengumpan dan kepada siapa Anda memberikan umpan, lalu lakukanlah. Namun kadang-kadang Anda tidak punya cukup ruang untuk berlari setelah menerima umpan, sehingga yang harus Anda lakukan adalah langsung mengumpankannya kepada teman.

18.Jika teman Anda mengumpan ke ruang kosong dengan harapan Anda mengejar bola, maka Anda harus tanggap dan segera mengejar bola tersebut.

19.Pada ruang yang sempit, mengontrol bola dengan satu sentuhan (one touch) merupakan pilihan yang sangat baik. Pada ruang yang sempit, Anda jangan gugup dalam mengolah bola sepanjang Anda bisa melindungi bola dengan baik seraya mencari sasaran umpan yang tepat.

20.Dalam keadaan terdesak, mengumpan balik ke pemberi umpan merupakan pilihan yang sangat baik. Tentu saja sepanjang si pemberi umpan berada dalam posisi yang memungkinkan untuk itu.

21.Jika ada bola umpan menuju ke arah Anda tetapi Anda melihat ada teman sesudah Anda yang berada pada posisi yang lebih baik untuk menerima umpan tersebut ketika itu, maka Anda bisa berpura-pura mau menerima bola akan tetapi Anda ternyata melewatkan bola untuk langsung diterima teman Anda tersebut.
(agusrahmata@gmail.com)
sumber:http://guruolahraga.com/sepak-bola/tips-singkat-umpan-mengumpan-pada-sepak-bola.ari

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Kritik dan Saran Anda Tuliskan Pada Formulir Komentar di Bawah Ini

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More