Gaung kampanye anti korupsi dari seorang aktivis di India, Anna
Hazare, semakin kencang. Kampanye itulah yang menginspirasi dibuatnya
permainan ketangkasan (game) di komputer. Game itu bernama Angry Anna,
yang juga merupakan adaptasi dari game populer saat ini, Angry Birds.
Game Angry Anna (www.angryanna.com) |
Menurut stasiun berita CNN,
13 September 2011, Angry Anna benar-benar dibuat semirip mungkin dengan
Angry Birds, sebuah game dimana burung-burung dilemparkan melalui
ketapel ke arah babi-babi yang menjadi 'musuh' mereka. Namun, karakter
Angry Anna bukanlah burung dan babi.
Game itu bisa diakses gratis. Didukung perangkat komputer dan
sambungan internet yang memadai, peminat cukup mengunjungi laman
www.angryanna.com
Karikatur kepala Hazare dan sesama aktivis seperti Baba Ramdev dan
Kiran Bedi dijadikan pengganti karakter burung. Sementara untuk karakter
babi yang nantinya akan ditewaskan oleh lemparan burung, digantikan
oleh kepala beberapa politikus India, termasuk Perdana Menteri Manmohan
Singh.
Mohammad Faisal dari Geek Mentors Studio yang menggagas game ini bersama dua rekannya mengatakan, proses pembuatan game hanya memakan waktu tiga hari. Ia tak menyangka bahwa game buatannya akan menjadi begitu populer.
"Awalnya kami ingin mendukung aksi Hazare dengan ikut berjalan membawa lilin di India Gate, namun tak sempat karena jadwal kantor yang sangat padat. Akhirnya kami terpikir untuk membuat sebuah permainan dimana orang-orang yang hanya bisa duduk di kantor dapat bermain sambil melampiaskan kekesalan mereka," kata Faisal. "Kami sama sekali tidak menduga game ini akan sukses," tambah Faisal.
Walaupun mengandung pesan politis tertentu, namun menurut CEO GameSalad Steve Felter, fenomena Angry Anna ini diluar dugaan. "Angry Anna adalah contoh pertama game yang diproduksi hanya dalam hitungan hari, menyinggung isu tertentu, sedikit kontroversial, namun cepat menyebar karena dapat diakses semua orang melalui browser.
Kami pernah memikirkan kemungkinan sesuatu seperti Angry Anna ini akan tercipta. Namun fenomena seperti ini pertama kalinya terjadi, jadi kami sangat senang mengetahui ada orang yang berusaha menyebarkan pesan tertentu lewat perangkat lunak seperti ini," kata Felter.
Mohammad Faisal dari Geek Mentors Studio yang menggagas game ini bersama dua rekannya mengatakan, proses pembuatan game hanya memakan waktu tiga hari. Ia tak menyangka bahwa game buatannya akan menjadi begitu populer.
"Awalnya kami ingin mendukung aksi Hazare dengan ikut berjalan membawa lilin di India Gate, namun tak sempat karena jadwal kantor yang sangat padat. Akhirnya kami terpikir untuk membuat sebuah permainan dimana orang-orang yang hanya bisa duduk di kantor dapat bermain sambil melampiaskan kekesalan mereka," kata Faisal. "Kami sama sekali tidak menduga game ini akan sukses," tambah Faisal.
Walaupun mengandung pesan politis tertentu, namun menurut CEO GameSalad Steve Felter, fenomena Angry Anna ini diluar dugaan. "Angry Anna adalah contoh pertama game yang diproduksi hanya dalam hitungan hari, menyinggung isu tertentu, sedikit kontroversial, namun cepat menyebar karena dapat diakses semua orang melalui browser.
Kami pernah memikirkan kemungkinan sesuatu seperti Angry Anna ini akan tercipta. Namun fenomena seperti ini pertama kalinya terjadi, jadi kami sangat senang mengetahui ada orang yang berusaha menyebarkan pesan tertentu lewat perangkat lunak seperti ini," kata Felter.
Manfaatkan Momentum
Menurut GameSalad, yang perangkat lunaknya dipakai membuat Angry
Anna, game yang dimainkan secara online ini telah dimainkan lebih dari
267.000 kali. Faisal menduga, kesuksesan gamenya berasal dari kecepatan
game serta karena waktu peluncurannya bertepatan dengan momentum berita
Hazare.
Kampanye anti korupsi Hazare yang dipopulerkan lewat game ini seolah menjadi penanda terbitnya era baru aktivis online yang dijalankan lewat game interaktif. Apalagi pengagagasnya bukan merupakan seseorang yang tidak terlalu mahir dalam bidang IT.
"Format apalagi yang lebih baik untuk politik satir selain mengadaptasi Angry Birds?" puji Jane McGonigal, seorang penulis buku. "Apa yang saya harapkan adalah melihat game menjadi salah satu bentuk penyampaian pesan sosial, serta menginspirasi sebuah aksi langsung di masa depan," lanjut McGonigal.
Kampanye anti korupsi Hazare yang dipopulerkan lewat game ini seolah menjadi penanda terbitnya era baru aktivis online yang dijalankan lewat game interaktif. Apalagi pengagagasnya bukan merupakan seseorang yang tidak terlalu mahir dalam bidang IT.
"Format apalagi yang lebih baik untuk politik satir selain mengadaptasi Angry Birds?" puji Jane McGonigal, seorang penulis buku. "Apa yang saya harapkan adalah melihat game menjadi salah satu bentuk penyampaian pesan sosial, serta menginspirasi sebuah aksi langsung di masa depan," lanjut McGonigal.
Sumber : viva news
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Kritik dan Saran Anda Tuliskan Pada Formulir Komentar di Bawah Ini