TEHERAN, KOMPAS.com — Iran, Kamis (26/7/2012), menyatakan tetap mendukung sekutunya, Suriah, kendati tekanan internasional terhadap Presiden Bashar al-Assad agar mundur guna meredam protes rakyat yang sudah berlangsung 16 bulan meningkat.
Wakil I Presiden Iran Mohammad Reza Rahimi, sebagaimana dilaporkan Press TV, mengatakan, dukungan Teheran untuk Suriah "tak berubah". Ia membantah pendapat bahwa Teheran dapat memperlunak dukungannya bagi Bashar, sekutu paling erat Republik Islam Iran di dunia Arab.
"Rakyat Iran memiliki pendirian yang tak berubah mengenai Suriah dan akan selalu bersama mereka," kata Rahimi sebagaimana dikutip. Ia menuduh negara Barat bersatu untuk menghancurkan rakyat Suriah.
Ketua Dewan Keamanan Nasional Iran Saeed Jalili, menurut IRNA, pada hari yang sama mengatakan Teheran siap mendukung Damaskus lebih daripada sebelumnya dalam menghadapi tekanan asing.
Kendati memuji aksi perlawanan rakyat di negara Arab lain sebagai "kebangkitan Islam", Iran telah mengecap penentangan terhadap kekuasaan Bashar sebagai persekongkolan asing, lapor IRNA.
Menurut satu pernyataan yang dikeluarkan pada awal Juli oleh Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi, Teheran siap menjadi tuan rumah pembicaraan antara Pemerintah Suriah dan kelompok oposisi. Pernyataan tersebut dipandang sebagai "kemungkinan perubahan kebijakan" Iran.
Sebagai tanda dukungan bagi Pemerintah Suriah, satu delegasi menteri Suriah diterima di Teheran pada Kamis dan kedua pihak menyepakati penanganan impor listrik Iran melalui Irak.
sumber kompas
Wakil I Presiden Iran Mohammad Reza Rahimi, sebagaimana dilaporkan Press TV, mengatakan, dukungan Teheran untuk Suriah "tak berubah". Ia membantah pendapat bahwa Teheran dapat memperlunak dukungannya bagi Bashar, sekutu paling erat Republik Islam Iran di dunia Arab.
"Rakyat Iran memiliki pendirian yang tak berubah mengenai Suriah dan akan selalu bersama mereka," kata Rahimi sebagaimana dikutip. Ia menuduh negara Barat bersatu untuk menghancurkan rakyat Suriah.
Ketua Dewan Keamanan Nasional Iran Saeed Jalili, menurut IRNA, pada hari yang sama mengatakan Teheran siap mendukung Damaskus lebih daripada sebelumnya dalam menghadapi tekanan asing.
Kendati memuji aksi perlawanan rakyat di negara Arab lain sebagai "kebangkitan Islam", Iran telah mengecap penentangan terhadap kekuasaan Bashar sebagai persekongkolan asing, lapor IRNA.
Menurut satu pernyataan yang dikeluarkan pada awal Juli oleh Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi, Teheran siap menjadi tuan rumah pembicaraan antara Pemerintah Suriah dan kelompok oposisi. Pernyataan tersebut dipandang sebagai "kemungkinan perubahan kebijakan" Iran.
Sebagai tanda dukungan bagi Pemerintah Suriah, satu delegasi menteri Suriah diterima di Teheran pada Kamis dan kedua pihak menyepakati penanganan impor listrik Iran melalui Irak.
sumber kompas
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Kritik dan Saran Anda Tuliskan Pada Formulir Komentar di Bawah Ini