Sabtu, 28 Juli 2012

Puluhan Kepala Desa (kades) di Purworejo tertipu | Berita Purworejo 2012

PURWOREJO-Puluhan Kepala Desa (kades) dari berbagai wilayah kecamatan di Kabupaten Purworejo disinyalir telah tertipu oleh aksi percobaan percaloan anggaran.

Para Kades itu tergiur iming-iming bantuan dari pusat yang disebut-sebut mencapai miliaran rupiah untuk setiap desa. Dari penelusuran Suara Merdeka, para kades bahkan sudah menyetorkan uang pelicin yang total keseluruhannya diperkirakan lebih dari Rp 250 juta. Para korban yang rata-rata merupakan kades yang masa jabatanya sudah mau habis tahun 2012 sudah merasa gelisah karena sampai saat ini uang miliaran yang dijanjikan pelaku itu tidak kunjung turun.

Seorang kades di Kecamatan Pituruh yang enggan disebutkan namanya menyebutkan, program bantuan dikelola oleh salah satu perangkat Desa Jetis, Kecamatan Loano bernama Malik dan BPD Desa Rejosari, Kecamatan Kemiri, Pomo Sudari. "Saya ditawari untuk bikin proposal pada April lalu. Dibilang ada dana Silpa dan setiap desa bisa mendapatkan antara Rp 2 hingga Rp 4 miliar," katanya.

Selanjutnya, korban tersebut mengaku membuat proposal pengajuan bantuan untuk infrastruktur seperti jalan, gorong-gorong, jembatan, dana berbagai jenis lainnya dengan total kebutuhan anggaran sebesar Rp 3,5 miliar.
Hal yang sama dilakukan para kades lainnya. Selanjutnya, secara periodik mereka dikumpulkan di rumah Pomo Sudari untuk menerima sosialisasi dari Malik serta Yoga Andrean yang disebut-sebut merupakan pihak ketiga yang menguruskan bantuan tersebut. Sejumlah korban mengatakan, Malik selalu menyatakan dirinya memiliki jaringan saudara di Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan.

Menurut korban tersebut, para kades yang jumlah keseluruhan sebanyak 52 orang itu selanjutnya dimintai uang yang didalihkan untuk operasional pengurusan. Besarnya bervariasi antara Rp 4 juta hingga Rp 5,5 juta. Uang pelicin tersebut dibayarkan dan para kades menerima kuitansi.
Korban menyebutkan, dalam proposal yang dibuat masing-masing kades selanjutnya dijadikan satu dan dibuatkan surat pengantar atau semacam rekomendasi yang ditandatangani Bupati Purworejo H Mahsun Zain. "Itu yang membuat kami semakin percaya," katanya.

Bukan hanya itu, para korban semakin percaya lagi setelah akhir April lalu mereka kembali harus mengeluarkan uang untuk pergi ke Jakarta dan mengikuti workshop di sebuah hotel di Jakarta tentang pengelolaan dana hibah dan bantuan.
"Yang mengisi workshop ya Yoga. Dia terus terang mengaku sebagai calo," katanya.

Meleset

Di antara para korban semakin merasakan keresahan setelah janji cairnya dana bantuan tersebut meleset. Awalnya dijanjikan bulan Mei kemudian diundur bulan Juli dan ternyata tidak juga cair. Para kades yang menanyakan langsung ke Malik mendapat jawaban bahwa Yoga sedang mengambil MoU ke Jakarta sebagai persyaratan pencairan.
"Kalau memang tidak cair ya dianggap aja kalah judi," ujar saksi tersebut.

Kepala Desa Majir Budi Sunaryo AMd yang ditemui kemarin menyebutkan, dia juga mendapat tawaran bantuan tersebut. Bahkan dia menyebutkan antara para kades dengan Malik pernah bertemu di gedung Setda, tapi bukan di dalam ruangan melainkan di parkiran. "Sejak saat itu saya pribadi curiga ada yang tidak beres," kata Ketua Parade Nusantara Kabupaten Purworejo ini.

Meski demikian, dia tetap berusaha mengajukan surat permohonan satu lembar. Dia baru benar-benar yakin bahwa bantuan tersebut hanya akal-akalan setelah dia ditarik uang yang katanya untuk mengurus bantuan tersebut. "Sejak saat itu teman-teman (kades) yang dekat saya ingatkan agar tidak mudah percaya. Saya kemudian tidak mau membayar," katanya.

Pomo Sudari yang dimintai konfirmasi di tempat kerjanya LP Anak Kutoarjo kemarin sudah tidak ada di tempat. Nomor teleponnya yang dihubungi beberapa kali juga tidak diangkat. Demikian juga Malik yang dihubungi beberapa kali melalui telepon gengamnya untuk dikonfirmasi juga tidak dijawab.
Informasi yang berhasil ditelusuri Suara Merdeka, beberapa desa yang tergiur iming-iming dana itu paling banyak di Kecamatan Pituruh dan Kemiri. Selanjutnya juga dari Kecamatan Loano, Bruno, Bener, Gebang, Butuh, dan Grabag. (H43-45)
sumber: suara merdeka

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Kritik dan Saran Anda Tuliskan Pada Formulir Komentar di Bawah Ini

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More