Sabtu, 23 Juli 2011

Salam Merdeka Untuk Indonesia

Rakyat Indonesia semua salam merdeka.................

Menyambut hari Kemerdekaan Negara Indonesia mari kita lanjutkan partisipasi kita dalam mengisi kemerdekaan yang telah terwujud saat dimana perang akhirnya dimenangkan oleh pejuang kita. 

17 Agustus 1945 adalah hari dimana kita sangat berbahagia karena kita telah merdeka dari penjajah. Walaupun tahun-tahun berikutnya masih banyak sekali pertempuran yang dilakukan untuk menegakkan kemerdekaan yang kita proklamasikan. Untuk menjadikan negara ini merdeka pejuang tanpa peduli raga dan jiwa mereka tumpahkan. Mereka adalah bukti yang memiliki pendirian kuat untuk merdeka. Proklamator kita Ir. Soekarno dan Moh. Hatta mereka bersama bangsa Indonesia menyuarakan gema kemerdekaan yang selalu dinanti. Saat itulah saat dimana bendera Merah Putih berkibar di tiang yang kokoh saat kemerdekaan akan tiba. Lagu Indonesia Raya adalah wujud cinta kita yang bergubah oleh W.R Supratman. Mereka para pejuang tulus mengabdi tak terbatas akan materi bahkan jiwa dan raga melayang tak apa.

Mungkin jika kita hidup pada saat itu kita juga akan merasakan betapa beratnya melangkah. Tapi mereka terus berjuang tanpa lelah seakan tenaga masih bergairah padahal lemah mendera di dada. Burung Garuda seakan tersenyum melihat semangat mereka saat itu. Pejuang yang di hiasi rasa Nasionalisme dan Patriotisme dalam jiwa sampai sekarang masih terasa pada diri mereka walaupun mereka sudah berpulang kepada Tuhan YME. mereka adalah contoh dimana kita tidak hanya memikirkan diri kita sendiri tetapi juga memikirkan negeri tercinta. Padahal jika engkau tahu 

wahai saudara-saudaraku.....

mereka mungkin ada yang tidak bisa membaca, menulis tetapi semangat merka untuk merdeka dan membela negara seakan menjadi modal berharga mengarungi semua yang telah menjadi cita-cita. Hanya satu yang mereka minta Merdeka tetapi kalau tidak bisa mereka berkata Mati. Ini kisah sejati dimana pejuang berkorban apapun untuk kehidupan yang leih baik. Dari kaum elite para pelajar yang mengaungkan rasa nasionalisme melalui surat kabar ataupun dari rakyat jelata yang selalu mendukung untuk merdeka.

Seakan tidak berakhir, perjuangan terus dilakukan sudah banyak yang dilakukan dan begitu banyak pula yang telah mati dalam perjuangan. Apakah mereka bosan? tidak mereka tidak bosan. Bahkan mereka tidak mempunyai takut kecuali kepada Tuhan YME, lalu mengapa dengan saat sekarang ini.

Sekarang ini negara kita sudah merdeka tetapi masih saja kita terpuruk dalam dunia yang tak kunjung membaik. Kita seakan hidup dalam dunia kita yang belum merdeka. Padahal kita telah merdeka dari dahulu 17 Agustus 1945 tetapi memanglah ini dapat terjadi.

Jika engakau semua sadar wahai saudaraku warga negara Indonesia........

Kita sekarang hidup seakan dengan diri kita sendiri, kita telah lupa kebersamaan kita. Dimana rasa nasionalisme sekarang berubah menjadi penghianatan bagi negara mungkin ini suatu yang tidak lazim bagaimana seoarang koruptor mengerogoti uang negara. Mereka adalah penghianat negara yang nyata. Mereka berpakain indah seoalah mereka adalah orang yang luar biasa di depan para rakyat jelata. Tetapi sebenanrnya mereka busuk bagaikan telur yang tak menetas mereka telah menjadi budak bagi uang. Mereka lupa akan janji kemerdekaan Indonesia. Mereka berusaha memperkaya sendiri tetapi membuat negara kita miskin harta.

Sementara itu para elite politik sekarang tak berpihak ke hadapan rakyat tetai berhadap pada kepentingan sesaat. Kepentingan sesaat yang sesat telah menjerumuskan mereka kedalam jurang kenistaan jiwa mereka. Mereka berkata seolah demi rakyat tetapi sejatinya mereka pembunuh yang abadi. Merka juga berjanji akan menghidupi tetapi mereka membinasakan kita.

Seolah berlum berhenti sampai itu saja, para penegak hukum yang mengadili seakan hidup untuk membuat hukum yang berhalauan syetan. Mereka memang bukan Tuhan YME yang dapat bertindak adil, tetapi seharusnya mereka mencoba untuk berbuat adil. Namun apa daya sogokan emas mencuri hati mereka. Mereka lupa seakan mereka ingin menjadi tetapi dengan uang. Tidak semua bisa terbeli dengan uang.

Polisi sekaran seakan tidak bisa menunjukan taji saat mereka melawan para mafia besar berdasi. Mereka cuma bisa berbicara teori. Maling teroris ditangkap tanpa sekap, tetapi koruptor ditangkap dengan jala berlubang. Lubang yang membuat mereka para polisi menjadi tak bernyali.

Sekarang mari kita berbenah diri. Memperbaiki ini semua mulai dari rakyat sampai para elite pemerintah di Ibu Kota. Mari kita hayati apa yang terkandung dalam kemerdekaan Negara Indonesia ini. Janganlah kita menjadi orang yang meperkaya diri tetapi mengkhianati bangsa. Kita perlu meningkatkan kualitas kita kedepan dari segi keyakinan kita terhadap Tuhan agar nantinya hidup kita terjaga dari hal yang tidak berasaskan agama. Untuk itu menyetarakan pendidikan agama dan ummum harus dilakukan tidak sekedar terori tetapi praktik. Semangat untuk menjunjung rasa nasionalisme dan patriotisme harus kita jaga dan perbaharui agar tidak menjadikan kita rakyat yang lupa akan negara sendiri. Bahkan penghianat. Mari kita berbenah dari pemerintah sampai rakyat.


Salam merdeka Indonesiaku



Agus Rahmat Alhaqiqi

 


0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Kritik dan Saran Anda Tuliskan Pada Formulir Komentar di Bawah Ini

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More